Setelah membaca #4 : Klise - Ghiyat Aesna

 

sumber : Bukukita.com

Masih dengan session 'setelah membaca' yang saat ini sudah part 4. Aku akan membagikan ulasan mengenai buku ini. Benar saja, membaca buku membuat waktuku tak tersita sia-sia apalagi dengan buku yang tepat. Aku berusaha untuk membaca apapun itu, seperti buku, berita, komik, dan sebagainya. Kali ini, aku akan mengulas buku -tetap saja novel- yang berjudul Klise by Ghiyat Aesna. 

Novel ini bercerita tentang seorang laki0laki yang masih bersekolah, tepatnya duduk di bangku SMA di Negeri marlion, Singapura. Hal ini karema suatu keadaan yang mengharuskannya meninggalkan tanah kelahiran, Indonesia. 

Hidupnya sudah cukup pelik di sana, mulai dari keluarga, teman-teman, dan lingkungan yang hanya memanfaatkan dirinya tanpa ketulusan yang sebenarnya. Sebab itu, Ia pindah, tepatnya dipindahkan oleh ayahnya karena berharap hidupnya lebih baik di sana. Namun, nyatanya tidak. Masalah baru menghampirinya, kini bukan karena orang yang tidak tulus dengannya, namun seseorang yang tulus tanpa sadar ia tinggalkan demi orang lain yang bukan untuknya.

Pada intinya, jika kamu memiliki seseorang yang dapat membuatmu lebih nyaman untuk menjalani hidup sekalipun itu pelik namun kau dapat hangat dalam 'peluknya', tolong hargai dan terima mereka dengan ketulusan hatimu juga. Memang benar, percaya pada manusia tak menutup kemungkinan untuk jatuh ke lembah kekecewaan. Tapi, jika kau benar-benar tulus tanpa memaksanya untuk membalas apa yang kau inginkan, kekecewaan itu tak akan hadir dengan mudah karena kau sudah membentengi diri untuk menjalaninya tanpa memaksa kehendak dirimu sendiri. Maka dari itu, orang-orang tulus yang telah hadir dalam dirimu, jangan pernah kau sia-siakan sebab tak menjamin kesempatan kedua akan kamu dapatkan dengan orang yang sama.

Jika kau tak sadar akan ketulusan dan keinginannya, lalu memilih untuk 'pergi' begitu saja tanpa kejelasan namun bukan dengan dirinya. Bersiaplah untuk kehilangan sampai waktu yang menjawab bagaimana ketulusan seseorang itu akan terasa ketika kau sudah benar-benar kehilangan.

2 August 2021

teruntuk kita, kehilangan mengajarkan agar menyiapkan diri untuk menerima diri sendiri, karena saat kau kehilangan maka kau harus belajar untuk terbiasa pada keadaan tanpa dirinya. Hanya dirimu lah yang mampu menyelesaikan perasaan itu, sehingga rasa sepi yang menyeruak karena kehilangan tidak lagi merasa kosong karena diri sendiri mampu menerima kenyataan yang tak pernah terduga kapan itu datang.

-sf