HAI, KAMU CAPEK YA?!

 

taken by cerita kaktus's writer


iya, sama aku juga :). sama-sama capek bergulat dengan diri yang tak selaras dengan pikiran dan hati. 

ga salah kok, kalau kamu berhenti—hanya sejenakbahkan mundur selangkah untuk merehatkan raga yang kian layuh. tapi... berhenti bukan untuk selamanya dan bukan berarti kamu melepaskan apa yang sedang kamu gapai. 

gapapa untuk mundur, namun bertekadlah untuk maju tiga langkah seolah-olah kamu tak kenal lelah. 

siapa sih, yang ga bosan dengan aktivitasnya saat ini, keadaan yang berbeda dengan beberapa tahun lalu. keadaan yang mengajarkan kita arti dari berjuang dan bertahan. Orang-orang bahkan aku pernah membandingkan keadaan sendiri dengan mereka yang dibawah dari kita untuk memicu semangat bersyukur. tapi, apakah hanya mereka saja? lantas darimana mereka memperoleh syukur kalau akal-akal mereka sama dengan kita yang seperti itu?

aku pikir, ini tak manusiawi. membiarkan mereka—kaum bawahyang menjadi objek pemicu semangat dan sekadar dikasihani. mereka juga sedang berjuang dan berusaha untuk tak mengenal lelah padahal mereka juga sama seperti kita, merasa penat dengan tuntutan duniawi yang pada akhirnya mengajarkan mereka untuk bertahan agar tak terseleksi dengan keputusasaan.

.                                   

tatkala kamu sedang berjuang kembali, banyak tangan menengadah untuk berdoa kepada Tuhan agar aku,kamu,kita,kalian,dan mereka tetap bertahan dengan atma yang kuat walau raga hampir rapuh.

 

 

08 Maret 2021

teruntuk kita semua, semangat untuk bangkit.

Dunia akan terasa indah jika iringan syukur kita labuhkan.

 

-sf

Komentar